Pakai Biotogrow Cabai Keriting Kembali Sehat
Siapa yang tidak suka pedas? Iya banyak masyarakat kita yang mengandrungi makanan dengan rasa pedas. Bahkan ada beberapa warung khusus menyajikan makanan dengan rasa pedas yang berlevel-level. Yang bila kita tengok ke belakang, tidak pernah ada yang namanya level pedas. Adanya hanya pedas atau pedas banget.
Nah bagi anda para penggemar pedas, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya cabai rawit. Meskipun ukurannya tergolong imut dan mungil, rasa pedasnya melebihi jenis-jenis cabai lainnya. Sebab itulah pasarnya masih luas selama penyuka masakan pedas tetap ada. Selain cabai rawit, ada beberapa jenis cabai yang ditanam di Indonesia. Jenis-jenis Cabai yang Sering Dibudidayakan antara lain:
- Cabai Jembrit [Rawit]
Jenis cabai ini memiliki ukuran kecil makanya dinamakan “emprit”. Untuk rasa capai jenis emprit ini bisa dibilang paling pedas, dibandingkan jenis cabai lainnya.
- Cabai Domba
Bentuk gemuk dan lebih besar dibanding cabai emprit dan rasanya tidak begitu pedas, memiliki warna hijau keputihan.
- Cabai Ceelepik
Jenis cabai dengan berwarna hijau, saat matang berwarna merah muda, jenis cabai ini memiliki rasa tidak terlalu pedas. Umunya dibudidayakan daerah dataran tinggi.
Ciri- Ciri Tanaman Cabai Rawit
- Tanaman cabai rawit memiliki percabangan banyak
- Dapat tumbuh mencapai 50 – 100 cm dari tanah
- Ciri batang ganda atau berbentuk buku dengan bagian atas bersudut
- Tipe daun tunggal, memiliki tangkai bertangkai bersilangan.
- Daun berbentuk bulat lonjing (telur), dengan ujung meruncing, dan pada bagian tepi rata. Bentuk tulang daun cabai yaitu menyirip.
- Panjang daun berkisar 5 – 10 cm , dan lebar 2 – 6 cm.
- Memiliki jenis bunga tunggal
- Warna buah cabai rawit yaitu berwarna hijau tua, ada juga yang putih kehijauan
Petani Cabai Rawit Hadapi Cabai Keriting Dan Bercak Daun
Perkenalkan nama saya Sumardi, salah satu petani di Kabupaten Kerinci. Saya bertani cabai rawit dan memiliki lahan yang luasnya kurang lebih setengah bal. Di lahan ini ada sekitar 700-an batang tanaman cabai rawit.
Pengalaman saya sebelum menggunakan Biotogrow sebagai pupuk organi utama mangalami banyak sekali masalah dan kendala macam-macam. Yang paling sering adalah bercak daun, dan cabai yang keriting.
Setelah beberapa akhirnya tahu dengan Biotogrow, lalu saya aplikasikan pada tanaman cabai rawit. Hasilnya cabai saya sekarang sudah bebas dari bercak daun. Cabai yang keriting sudah kembali normal dan sehat.
Menyenangkan melihat daun lebih bersih, calon bunga dan calon buah menjadi lebih banyak. Ditambah lagi daunnya lebih tebal, kelihatan lebih kokoh. Untuk ketinggian batang pohon cabai pun bisa berkisar antara 1,8 – 1,9 meter.
Cabai Sudah Panen ketiga Kali
Untuk cabai saya ini sudah panen tiga kali. Panen yang awal sudah memberikan hasil 20 kilogram. Dan yang kedua menghasilkan 35 kilogram. Sementara yang ketiga kemarin berhasil memanen 56 kilogram.
Usia Cabai sendiri kini sudah hampir tiga bulan. Penerapan aplikasi Biotogrow hingga sekarang sudah lima kali. Yang penyemprotannya memiliki perbandingan per tangki isi 15 liter ditambah tiga tutup botol Biotogrow. Hebatnya lagi Pupuk organik ini bisa dicampur dengan insektisida ataupunn fungisida.
Bagi para petani Nusantara dimana pun anda berada, mari kita tingkatkan produktivitas tanaman kita dengan memperbaiki lahan tanah dengan Biotogrow dan M21 Decomposer.
Agar panen maksimal dan memuaskan, pakailah BIOTOGROW…..
Salam dari Petani Kerinci… !!
BIOTOGROW,… PANEEN TENAAN !!!
Sumardi – Petani Cabe Kerinci
====================================================
Cabai Keriting Kembali Sehat Sumardi – Kerinci Jambi